I WANNA MARRY WITH YOUR BRAIN, DAVID FINCHER.
I WANNA MARRY WITH YOUR BRAIN, DAVID FINCHER.
Adalah seorang Fincher, yang memperlihatkan kepada kita bahwa Brad Pitt
bisa membuat sabun dari lemak manusia. Adalah seorang Fincher yang mengarahkan
Kevin Spacey untuk menyiksa seorang pelacur dengan cara yang sangat tidak
manusiawi dan tak terpikirkan oleh siapapun. Adalah seorang Fincher yang
membuat sebuah fenomena alay seperti Facebook menjadi film hipster berkualitas
tinggi yang dipuja-puji oleh para kritikus. Dan masih banyak lagi yang telah
dilakukan seorang David Fincher.
The question is not “Who is
David Fincher?” but “Where are you come from, not knowing who is David Fincher?”
Buat pecinta film seperti gue, David Fincher adalah sebuah nama yang wajib
dihormati. Beliau adalah salah satu sutradara favorit gue, dan film-filmnya
merupakan film wajib ditonton. Pria yang lahir di Denver, 28 Agustus 1962 ini sangat
terinspirasi dari karya-karya sutradara-sutradara besar seperti Martin
Scorsese, alfred Hitchcock, Terrence Mallick, Stanley Kubrick, Stephen
Spielberg, Roman Polanski, hingga Geoge Lucas, dan memulai karirnya sebagai
seorang sutradara video musik dan iklan. Beliau lalu memulai debut
penyutradaraan layar lebarnya melalui Alien 3 di tahun 1992, namun sayangnya
banyak dikritik. Kritikan tersebut tidak menghentikan Fincher untuk kemudian
menyutradarai salah satu film terbaiknya, Se7en. Gayanya yang stylish, thriller, sekaligus gelap
sangat membuai dan mengacak-acak isi otak dan imajinasi liar gue, sebagai
pecinta film-film seperti ini. Kekuatan terbesarnya adalah mengekspos sebuah
sisi gelap manusia, yang tidak akan kita sukai, but very very hard to resist. Film-filmnya memang masih bisa
dihitung dengan jari, but he is a worth
to watch out!
·
SEVEN (1995)
Adalah film kedua dari Fincher, dan merupakan film
Fincher pertama yang gue tonton (gue bahkan belum berusia 12 tahun kala itu,
jadi bayangkan apa yang sudah ia lakukan dengan otak polos gue, hahaha).
Ceritanya sendiri mengenai seorang polisi tua yang akan pensiun, William
Somerset (Morgan Freeman) yang berpartner dengan polisi muda penuh semangat, David
Mills (Brad Pitt) dalam menyelidiki sebuah kasus pembunuhan berantai yang
mengerikan. Selama durasi film mungkin memang sedikit membuat terkantuk-kantuk,
namun endingnya begitu mengerikan dan unexpected.
Kevin Spacey mentasbihkan diri sebagai seorang psikopat yang tak kalah keji
dengan Hannibal Lecter!
Overall : Buat gue, Seven adalah sebuah salam
perkenalan menyenangkan dan tak terlupakan dari Fincher. Sejak pertama kali
nonton film ini sampai sekarang, endingnya masih membekas di otak gue. Awesome.
Memorable Quote : “You’re
no messiah. You’re a movie of the week. You are a fucking t-shirt, at best.”
·
FIGHT CLUB (1999)
Sudah cukup
lama gue mewajibkan diri sendiri untuk menonton salah satu film cult terkeren
sepanjang masa ini. Ceritanya sendiri berkisah mengenai seorang pria (Edward
Norton) yang mengalami insomnia, namun kemudian berkenalan dengan Tyler Durden
(Brad Pitt) dan kemudian membuat Fight Club yang rupanya bisa membantunya untuk
bisa tidur lagi. Namun rupanya ada hal yang jauh lebih besar dan berbahaya dari
sosok Tyler Durden. Sekali lagi, Fincher menancapkan cakarnya ke dalam otak
gue, meninggalkan pikiran gue dengan banyak ide liar berkecamuk selama berha ri-hari.
Ngeri!
Overall : This
is the best from Fincher, in my really humble opinion. Filmnya sendiri begitu provokatif,
berbahaya, memanipulatif otak gue hingga ke titik yang tidak gue sangka-sangka.
Mengubah sudut pandang gue mengenai hedonisme dan konsumerisme. A really
f*cking brilliant movie!
Note to myself : kayaknya harus hunting novelnya juga
deh, wajib baca sebelum mati!
Memorable quote : “You’re
not your job. You’re not how much money you have in bank. You’re not the car
you drive. You’re not the contents of your wallet. You’re not your fucking
khakis. You are the all-singing, all dancing crap of the world.”
“First
rule of Fight Club : you don’t talking about Fight Club. Second rule of Fight
Club : you don’t talking about Fight Club.”
·
THE CURIOUS CASE OF BENJAMIN BUTTON (2008)
Diadaptasi dari cerita pendek karya F. Scott
Fitzgerald, awalnya gue sempat merasa kecewa karena berbeda dengan Fight Club
dan Seven, TCCoBB terlihat sebagai sebuah dongeng, bercerita mengenai Benjamin
Button (Brad Pitt) yang terlahir tidak seperti manusia normal lain. Benjamin
terlahir sebagai seorang tua, yang kemudian ketika semua manusia lain di dunia
ini bertambah tua, dia adalah kebalikannya. Namun setelah menontonnya, walau
bukan favorit gue, gue bisa melihat ciri khas Fincher, dan visualisasinya yang
terlihat realistis malah membuat gue merinding.
Overall : Just
like i said earlier, The
Curious Case of Benjamin Button memang tidak membombardir pikiran gue seperti
Fight Club atau Seven, tapi ada sebuah keindahan tersendiri di dalamnya.
Filmnya puitis dan juga tragis di saat yang bersamaan.
Memorable Quote : “Your
life is defined by its opportunities...even the ones you miss.”
·
THE SOCIAL NETWORK (2010)
Kening gue langsung berkerut dalam ketika pertama
kali mendengar berita bahwa Fincher akan memvisualisasikan proses penciptaan
facebook ke dalam sebuah film. Konyol, pikir gue saat itu. Tapi Fincher
berhasil memutarbalikkan ekspektasi banyak orang dan membuat TSN sebagai salah
satu film favorit para kritikus di tahun 2010. Dengan penampilan memukau dari Jesse
Eisenberg sebagai Mark Zuckerberg dan Andrew Garfield (walau Justin Timberlake
berasa super miscast disini), ditambah skenario cadas, witty, dan smart dari
Aaron Sorkin yang diadaptasi dari buku ‘The Accidental Billionaire’ karangan
ben Mezrich, dan juga score thrilling dan
mempesona dari Trent Reznor dan Atticus
Ross, TSN adalah saingan berat dari si raja gagap di perhelatan Oscar J.
Overall : You
know i love you, Mr. Fincher, dan menurut gue filmnya adalah salah satu film terbaik di tahun 2010 (ada
di nomor 2, juaranya Confessions, fufufu), namun merupakan film yang begitu
rapi, padahal sasaran penontonnya adalah kaum muda. Dialog-dialognya yang cepat
dan panjang, penuh dengan istilah geeky juga
tidak mudah diikuti penonton, tapi hanya Fincher yang bisa membuat film
mengenai pembuatan Facebook begitu ‘gelap’ dan adiktif.
Memorable Quote : “I
like standing next to you, Sean. It makes me so tough.”
·
THE GIRL WITH THE DRAGON TATTOO (2011)
Ini adalah tugas pertama Fincher untuk me-remake
sebuah film yang sudah sangat terkenal dan memiliki fanbase yang lumayan besar. Khas Amerika sebenarnya, semua film
asing bisa diremake. Yang membuatnya sangat spesial adalah karena kerja keras
Fincher dalam memvisualisasikan filmnya. Dengan setting pengambilan gambar di tiga negara, Swiss, Norwegia dan Swedia
(gue yakin, sutradara lain mungkin akan memindahkan lokasinya ke suatu daerah
di AS. Entahlah, Boston mungkin?), dan semua aktornya berbicara dengan bahasa
inggris dengan aksen swedish (kecuali Daniel Craig, dialeknya sepenuhnya
British). Fincher kembali ke gaya
khasnya, and i love it so much. Hanya
ada segelintir film remake yang setidaknya bisa menyamai kualitas predesornya,
dan TGWTDT ini adalah salah satunya.
Overall : Suka banget sama film ini, atmosfernya
yang begitu sepi, ‘gelap’, dingin, dan menakutkan. Poin penting yang patut
dicatat adalah transformasi seorang Rooney Mara, yang tidak begitu dikenal luas
sebelumnya, menjadi Lisbeth Salander yang berbeda dengan versi dari Noomi
Rapace. Rooney Mara memerankan Lisbeth menjadi seorang yang terlihat rapuh
namun justru sangat berbahaya. Mr.
Fincher did another great job!
Note to myself : Again,
i’m put the Milenium trilogy into my bucket list. Must read before i die!
Memorable Quote : “And stop visiting tattoo
removsl website,or i’ll do it again...right here.”
Zodiac dan Alien 3 ada di dalam daftar wajib nonton gue selanjutnya,
sembari menunggu saat-saat Fincher kembali menginvasi otak gue, dan menaruh
sesosok alien yang cukup mengganggu di dalamnya, mengacak-acak isinya,
menanamkan banyak ide-ide berbahaya, mengganggu, sekaligus berbahaya yang tidak
bisa hilang selama berhari-hari. Karena itulah yang gue suka dari seorang
Fincher, sebuah bekas luka dalam membekas di tiap filmnya.
In Fincher, i believe. Can i
marry with your brain, Sir?
0 komentar: