WEDDING DRESS " A Tearjerking drama about a mother and a daughter "
Director : Kwon Hyeong-Jin Screenplay : Yoo Yeong-ah Cast: Song Yoon-ah, Kim hyang-ki, Kim Myeong-Gook, Jeon Mi seon, Kim-Yeo Jin, Kim Ye-Ryeong.
Gue sekarang curiga sama motif adek gue yang dari kemaren ngajakin gue
nonton bareng koleksi-koleksi filmnya. Entah ya, apa emang dia cuma
kepengen menikmati ladies night bareng ama gue, atau sebenernya dia
sedang berusaha ‘mengobati’ gue yang memang mulai ‘sakit’ dengan hobi
baru gue akan film-film depresif yang segmented. Setelah beradu
argumentasi antara 50/50, Something Borrowed, sampai Bride Wars (dan
pendapat gue untuk nonton ulang Wanted atau Saving Private Ryan ditolak
mentah-mentah), akhirnya dengan santainya dia nyetel sebuah film drama
korea dan sukses membuat gue mewek dari tengah film sampe ending. Hebat
kan? Separah dan sesakit apa sih filmnya sampe bikin gue nangis
termehek-mehek?
Hiduplah seorang single mother dan designer
baju pengantin, Go-eun (Song Yoon-ah) dengan putri semata wayangnya
So-ra (Kim Hyang-gil). Go-eun ini bukanlah tipe ibu idaman. Dia tidak
bisa memasak, slengean, dan juga kekanakan. Kebalikan dengan So-ra yang
terlihat dewasa dan mandiri namun mengidap OCD (Obsessive Compulsive
Disorder), yang membuatnya tidak mau berbagi makanan dengan
teman-temannya sehingga akhirnya dia dikucilkan. Go-eun ternyata
mengidap kanker mematikan dan waktu hidupnya hanya tinggal sebentar. Dan
dengan waktu yang hanya sebentar itulah, dia berusaha untuk memenuhi
harapan So-ra, tanpa menyadari bahwa So-ra juga diam-diam memenuhi
harapan terakhir ibunya.
Standar ya? Emang, standar banget.
Sepuluh menit dan gue udah tau bakalan seperti apa jalan ceritanya dan
endingnya kayak apa. Toh itu tidak menghentikan banjir air mata yang
dengan sesuka hatinyanya turun mengalir dari mata gue. Film yang bagus,
mau sestandar apapun jalan ceritanya, tapi dengan akting menawan, akan
selalu bagus, mau ditonton kapan pun juga. Ini yang terjadi sama Wedding
Dress. Dan ya, film ini gak akan sesedih dan se-stand out ini tanpa
akting menawan dari Kim Hyang-gil sebagai So-ra, gadis cilik yang begitu
tabah tanpa kehilangan sisi polos dalam dirinya. Tatapan matanya yang
polos dengan pipinya yang tembem…She’s a next big thing!
Dan
emang ya, Korea Selatan bener-bener menggila. Mereka benar-benar capable
dalam membuat film drama. Ga pernah tanggung. Tapi toh tidak lantas
menjadi sebuah film cengeng dan menye-menye ala sinetron Indonesia.
Semua dramatisasinya begitu elegan dan smooth. Walo gue merasa ada
banyak scene yang terasa dipanjang-panjangkan (demi memaksimalkan air
mata yang keluar) tapi toh tetap saja, Wedding Dress melakukan tugasnya
dengan baik : membuat hati trenyuh.
Udah lumayan lama juga gue
ga nonton film yang begitu related sama kehidupan gue. Terakhir adalah
500 Days of Summer dan Drive (walau Drive jatohnya jadi salah satu
fantasi liar gue aja. Sejak kapan sih ada tetangga ganteng yang rela dan
mau ngegetokkin palu ke kepala mantan gue? Oh wait, ini kenapa mendadak
gue jadi curhat?). As a single mother, gue bener-bener bisa ngerasain
perasaan Go-eun yang ingin mewujudkan keinginan So-ra. Dan gue
bener-bener bisa related sama So-ra yang tidak menginginkan apapun,
kecuali ibunya selalu berada di sampingnya. Dan di titik inilah gue
menangis, like a baby. Because So-ra is just like my daughter, Aimee.
And right now, at this time, gue cuma bisa menangis dan memeluk bantal,
berharap bantal itu adalah anak-anak gue. Karena terkadang harapan
kekanakan dan sederhana “Ingin terus selalu bersama ibu selamanya”
justru adalah harapan yang paling sulit diwujudkan. So yea, jangan
tertipu sama judulnya. Wedding Dress is a highly strong recommended
tearjerking drama about mother and daughter bound. Find and watch the
movie. And then cry and hug your mother or your children. Because you’ll
never know when deaths coming.
And now, I’m about to cry again.
******
This Review is highly dedicated to one of the most amazing and adorable peson i've ever know. For her toughness without losing her innocence. Thank you for being you.. Momma miss you, Aimee
ayoo buat terus
BalasHapusrecommended sekali
BalasHapus