Review : Ferris Bueller's Day Off ( 1986 )
Ferris Bueller's Day Off
"Just Enjoy Your Day-Off!"
Director : John Hughes
Screenplay : John Huges
Cast : Matthew Broderick, Alan Ruck, Mia Sara, Jeffrey Jones, Jennifer Grey
Banyak sineas terkenal karena ke-khasannya dalam membuat genre-genre
film tertentu. Seperti misalnya M. Shyamalan yang (dulu) terkenal
membuat film dengan unexpected twist, Fincher dan Scorsese yang membuat
film dengan cita rasa 'dark' yang kental, atau Spielberg yang begitu
'wah' di setiap aspeknya. Ada satu nama yang underrated di Hollywood :
John Hughes. Dia adalah pria yang bertanggung jawab menulis skenario
film-film liburan favorit sepanjang masa seperti Home Alone, Home Alone
2, dan Baby's Day Out. Turns out, Hughes juga menyutradarai beberapa
film remaja di era 80an, dan film-film besutannya dianggap sebagai salah
satu yang terbaik yang pernah ada. Bayangkan ini, bagaimana
seseorang membuat film tentang seorang remaja yang berpura-pura sakit
demi menikmati hari libur bisa menjadi begitu fun, simple, joyful,
sekaligus asyik untuk ditonton hingga habis?
Film dimulai
ketika Ferris Bueller (Broderick) berpura-pura sakit di hadapan kedua
orang tuanya. Akting sakitnya yang tidak meyakinkan ternyata cukup ampuh
untuk membohongi mereka, terkecuali sang kakak Jeannie (Grey) yang
sudah hapal dengan kelakuan sang adik. Dan ketika Ferris ikut serta
mengajak sahabatnya yang super paranoid, Cameron (Ruck) dan pacarnya
Sloane (Sara) untuk ikut menikmati hari 'libur', sang kepala sekolah
Roonie (Jones) berniat untuk menguak kebohongan Ferris. Berhasilkah
Roonie? Dan bagaimana hari libur Ferris di hari itu?
Seperti
yang gue bilang tadi, filmnya simple, it's purely entertainment, tanpa
membuat lo harus berpikir keras. Lo akan dibuat tertawa dari satu adegan
ke adegan lain, seolah kembali dipaksa mengingat memori masa SMU yang
indah. Sebuah nostalgia yang manis, apalagi gue sama persis seperti
Ferris dulu, selalu berpura-pura sakit ketika gue malas ke sekolah. See?
We are related to each other! :D
Karakter Ferris yang
dimainkan Broderick sangat lovable, dengan kekhasan remaja yang sangat
smart, cute, sekaligus (unlikely me in high school) wise. Tak
mengherankan. Dengan kecerdikannya, everybody love Ferris! Terbalik 180
derajat dengan Ferris, ada Cameron yang diperankan dengan begitu komikal
oleh Ruck. Namun seiring berjalannya waktu, karakter Cameron mengalami
perubahan yang drastis, ke arah yang lebih baik tentunya. Sedikit klise
dan ketebak, tapi sudahlah yaa.. Karakter Sloane hanyalah pemanis layar,
yang cukup mencuri perhatian adalah karakter sang kepala sekolah Roonie
dengan semua 'kebodohannya' dalam melawan Ferris. Seperti layaknya
tokoh antagonis yang sering muncul di film-film Hughes, Roonie sangat
'keras kepala' untuk membuktikan kenakalan Ferris. Dan menyaksikan nasib
tragis Roonie sepanjang film cukup membuat perut gue kram karena
tertawa.
So overall, Ferris Bueller's Day Off mungkin bukan
tipe film 'berat' yang memeras otak. It's purely enjoyable movie, dengan
semua keklisean yang bisa lo temukan, namun alih-alih kesal karenanya,
lo justru menjadi merasa sangat terhibur dan tertawa keras dengan semua
karakternya yang begitu adorable and lovable. It's surely bring me back
to lots of sweet memories from my high school times, specially every day
when I take a day off. Dan mungkin memang benar kata-kata orang yang
menyebutkan bahwa masa-masa paling indah adalah masa-masa SMA.
aahhh film klasik yg tidak ada duanya, malah ada teori liar (tapi menurut gw masuk akal) bahwa si ferris adalah imajinasinya cameron (kaya fight club). makes sense to me.
BalasHapusLOL, 'wild' imagination. Walo menurut gue dengan kesederhanaannya, kayaknya emang inti filmnya lurus-lurus aja. Ferris disini tuh seperti versi muda kita yang sudah diedit jadi begitu sempurna, buat sekedar menertawakan kita di jaman dulu =))
BalasHapus