[Event] My 2012's Journey
Gue akan memulai tulisan ini dengan
ucapan dari semua mainstream di muka bumi ini, "First chapter : the new
beginning." Yep, happy new year! Akhirnya, ketakutan semua umat manusia
tidak menjadi kenyataan. Terbukti, paranoid mengalahkan akal sehat. Gak
kepikiran bahwa suku maya mungkin bosen aja memahat kalender di batu, so
they stopped at 2012. Ha. Ha. Ha. #krik
Entah kenapa, gue jadi agak sedikit ketagihan nulis curhatan di blog. Semestinya, sebagai seorang self-acclaimed movie lover, gue mestinya membuat daftar Best Movies atau Worst Movies in 2012. Atau bahkan Most Anticipating Movies in 2013. But no, I'll let it all flow. Maybe I'll make it, or not. But I'm waiting for Oldboy remake, for your consideration :p. Oh, dan film apapun yang ada Gosling dan Fassy, tentu saja.
Tahun 2012 ini bisa disebut sebagai tahun perubahan dalam hidup gue. Perubahan positif, tentu saja, kontras dengan ramalan buruk tahun ini. Ada begitu banyak perubahan ekstrem, yang terjadi begitu cepat, tapi juga begitu menyenangkan. Life is like a roller coaster sometimes, there's ups and downs. But for this year, it's the time for me to going up up and away.
Dari segi sinematik, mungkin tahun ini adalah salah satu tahun yang paling memuaskan. Di paruh awal tahun, mungkin gue kelewatan banyak film bagus di bioskop. Dan itu termasuk Prometheus dan The Dark Knight Rises. Gue terbiasa untuk tidak ikut-ikutan hype film bioskop, mungkin karena gue adalah ibu dari dua anak, jadi gue sedikit terlalu memilih-milih film yang bisa gue tonton bareng anak-anak.
Tapi untungnya, melanjutkan tahun 2011 kemarin, di tahun 2012 gue melanjutkan petualangan sinematik gue dengan film-film yang sudah masuk ke dalam daftar wajib gue. Akhirnya gue menonton 12 Angry Men dan Vertigo, dua film klasik yang ternyata melebihi ekspektasi gue. Yang pertama adalah salah satu karya legendaris dari Sydney Lumet dengan penceritaan yang begitu kuat. Yang kedua adalah salah satu karya terbaik dari Hitchcock, yang begitu mistis dan thrilling di saat bersamaan. And I'm promise to myself, di tahun 2013 nanti gue akan semakin rajin menonton film-film klasik dari Watchlist gue, mulai dari Singin' In The Rain.
Tahun 2012 juga gue jadi semakin rajin menonton film-film non Hollywood. Ada banyak judul film bagus dari Korea dan Jepang, walau mungkin belum bisa mengalahkan kecintaan gue akan Oldboy dan Confessions. Ada Wedding Dress yang mampu membuat gue nangis termehek-mehek, Beck yang sanggup membuat gue ber-headbang dan menggelinjang ria karena gue suka sekali sama manga-nya, atau Jibero yang begitu sederhana tapi menyentuh, dan membuat gue kangen sama nenek dan oma gue.
Dan karena gue sekarang tinggal di Jakarta, praktis jadi ada banyak festival-festival film yang tak pernah gue hadiri sebelumnya. Seperti misalnya Festival Film Korea di Taman Anggrek, yang hari itu gue tonton adalah Idol tentang perjuangan sebuah grup idol dan Quick yang bisa jadi adalah versi parodi dari Speed. Di akhir tahun ada Festival Film Prancis, tapi gue hanya menonton 1 film berjudul Beloved, itupun karena ditayangkan setelah event "What's Next After Blogging" yang diadakan oleh Muvilla.
Sayangnya, keinginan gue untuk menyaksikan Inaff tidak terlaksana, tapi ada Europe on Screen, yang ditayangkan selama seminggu di banyak venue di Jakarta. Gue beruntung bisa menonton beberapa, seperti El Bulli dan Me,Too. Sayang gue ketinggalan Bullhead, Loose Cannons, Rust and Bones, dan Amour yang jadi highlights dari festival ini, but I've finally got some of the titles, just wait the review, fufufu.
Ada apa lagi ya di tahun 2012 ini? Oh, akhirnya gue ikut juga dalam acara nonton bareng dengan teman-teman dari komunitas yang selama ± 1,5 tahun ini jadi rumah baru gue. Akhirnya kopi darat juga sama banyak teman yang selama ini mungkin hanya sekedar nama di layar gadget gue. Nonton bareng pertama gue adalah Skyfall bersama Layar Tancep, yang diadakan bertepatan dengan web launching mereka. Itu adalah kali pertama gue mengembara ke daerah Gajah Mada sendirian, dan untungnya gue gak nyasar. Nonton bareng yang lebih besar massanya adalah sewaktu film The Hobbit. To be honest, ini adalah pengalaman pertama gue nonton 3D di IMAX, dan hasilnya? Amazing. Beyond amazing.
Lalu apa film terbaik buat gue di tahun 2012 ini? Mengingat ada banyak film yang sudah gue tonton, gue berjanji untuk mulai membuat daftar "Done Watching" atau sesuatu seperti itu di tahun 2013, supaya gue tidak melupakan apapun. Lebih terorganisir lah ya, hehehe. Back to the topic, film terbaik buat gue di tahun 2012 ada banyak. Senang di tahun 2012 film Indonesia mulai menggeliat, dan yang terbaik bagi gue adalah Modus Anomali yang benar-benar WTF. Super fucking my mind, love it. Lalu ada Life of Pi, dengan visualisasinya yang super indah dan eyegasm. Tapi film terbaik buat gue adalah Drive dan Shame, yang baru gue tonton di awal tahun 2012. Drive begitu menghipnotis dan menginspirasi gue, ketika Refn dan Gosling memperkenalkan gue sebuah bentuk romantisme yang baru. Dan Shame? Shame adalah saat-saat dimana seorang Michael Fassbender mengeskplorasi kekuatan akting (dan tubuh) terbaiknya. Saat-saat dimana gue bahkan tak tahu mau bicara apa. Dan saat-saat dimulainya era Fansbender. For yours only, Fassy *kedip*
And I know, I've been telling this many times, but in 2012, I met with this girl. A very tough girl, who loved classic movie so much. Berawal dari bertukar pin BB, it ended up with (almost) non stop BBMing each other. Dengan begitu banyak perbedaan, ternyata kami berdua bisa jadi begitu akrab dan cocok. Obrolan ringan dari mulai film, buku, masalah pekerjaan, cowok, dan kehidupan, seperti tidak pernah ada habisnya. She is one of my biggest supporter, and my bestfriend. And she always said this, "If i don't support you at your worst, then i don't deserve you at your best.." I don't know how to say thanks properly, but thank you for stay with me, when I need to make one of the biggest decision in my life. I owed you big, Merista Kalorin ;).
Tahun 2012 menjadi awal bagi gue untuk mulai serius dengan hobi menulis gue. Sejak dulu gue selalu suka menulis, tapi tidak pernah serius, atau bahkan merasa tidak ingin menulis. Ada banyak cerita yang gue buat, yang hanya gue yang baca, lalu kemudian hilang entah kemana. Kini gue mulai belajar untuk menulis fiksi, dimana kebanyakan masih berupa cerita pendek. Dari sisi tema, gue akhirnya mengenali tema-tema yang suka gue tulis. Dari sisi teknis, masih banyak yang harus dipelajari. Banyak sekali, but when you do something you like, it won't hesitate you. You'll glad to drown in your own fantasy. Tahun ini ada total 7 cerpen : "9 Crimes", "Jeritan Tanpa Suara", "Rebirth", "Porcelain Doll", "Hello, Goodbye", "Cemetery Drive", dan "Butterfly". Gue harap di tahun 2013 ini gue bisa lebih konsisten menulis fiksi, dengan banyak peningkatan dan eksplorasi di tema-tema lain.
Another my first cinematic experience ada di akhir tahun, ketika gue bersama teman-teman akhirnya mengambil satu langkah besar untuk membuat film. And it's not easy, obviously. Di film yang berjudul Titik Balik ini, gue bertindak sebagai penulis skenario. Mungkin ini adalah skenario kedua yang gue tulis, tapi buat gue, this is my first time, karena gue merasa lebih bebas untuk menuliskan premis yang sudah disepakati teman-teman. Dan ternyata, menulis skenario itu sama menyenangkannya dengan menulis review. Sebuah ilmu yang baru. Di tahun 2013 ini, gue diajak terlibat sebuah produksi film indie oleh teman yang gue kenal dari social media. Dan ya, gue menulis skenario lagi, berdasarkan cerpen yang gue tulis sendiri. Still can't believe it!
So this is my way to say goodbye properly to 2012. What a good year, a good life. And still can't believe that movie can brought me at this point. I'm 23 years old and now I'm living my dream. And one of my obsession is watching more movies. Can 2013 will be more generous and adventurous than 2012? Only God knows.
So long, partner!
Entah kenapa, gue jadi agak sedikit ketagihan nulis curhatan di blog. Semestinya, sebagai seorang self-acclaimed movie lover, gue mestinya membuat daftar Best Movies atau Worst Movies in 2012. Atau bahkan Most Anticipating Movies in 2013. But no, I'll let it all flow. Maybe I'll make it, or not. But I'm waiting for Oldboy remake, for your consideration :p. Oh, dan film apapun yang ada Gosling dan Fassy, tentu saja.
Tahun 2012 ini bisa disebut sebagai tahun perubahan dalam hidup gue. Perubahan positif, tentu saja, kontras dengan ramalan buruk tahun ini. Ada begitu banyak perubahan ekstrem, yang terjadi begitu cepat, tapi juga begitu menyenangkan. Life is like a roller coaster sometimes, there's ups and downs. But for this year, it's the time for me to going up up and away.
Dari segi sinematik, mungkin tahun ini adalah salah satu tahun yang paling memuaskan. Di paruh awal tahun, mungkin gue kelewatan banyak film bagus di bioskop. Dan itu termasuk Prometheus dan The Dark Knight Rises. Gue terbiasa untuk tidak ikut-ikutan hype film bioskop, mungkin karena gue adalah ibu dari dua anak, jadi gue sedikit terlalu memilih-milih film yang bisa gue tonton bareng anak-anak.
Tapi untungnya, melanjutkan tahun 2011 kemarin, di tahun 2012 gue melanjutkan petualangan sinematik gue dengan film-film yang sudah masuk ke dalam daftar wajib gue. Akhirnya gue menonton 12 Angry Men dan Vertigo, dua film klasik yang ternyata melebihi ekspektasi gue. Yang pertama adalah salah satu karya legendaris dari Sydney Lumet dengan penceritaan yang begitu kuat. Yang kedua adalah salah satu karya terbaik dari Hitchcock, yang begitu mistis dan thrilling di saat bersamaan. And I'm promise to myself, di tahun 2013 nanti gue akan semakin rajin menonton film-film klasik dari Watchlist gue, mulai dari Singin' In The Rain.
Tahun 2012 juga gue jadi semakin rajin menonton film-film non Hollywood. Ada banyak judul film bagus dari Korea dan Jepang, walau mungkin belum bisa mengalahkan kecintaan gue akan Oldboy dan Confessions. Ada Wedding Dress yang mampu membuat gue nangis termehek-mehek, Beck yang sanggup membuat gue ber-headbang dan menggelinjang ria karena gue suka sekali sama manga-nya, atau Jibero yang begitu sederhana tapi menyentuh, dan membuat gue kangen sama nenek dan oma gue.
Dan karena gue sekarang tinggal di Jakarta, praktis jadi ada banyak festival-festival film yang tak pernah gue hadiri sebelumnya. Seperti misalnya Festival Film Korea di Taman Anggrek, yang hari itu gue tonton adalah Idol tentang perjuangan sebuah grup idol dan Quick yang bisa jadi adalah versi parodi dari Speed. Di akhir tahun ada Festival Film Prancis, tapi gue hanya menonton 1 film berjudul Beloved, itupun karena ditayangkan setelah event "What's Next After Blogging" yang diadakan oleh Muvilla.
Sayangnya, keinginan gue untuk menyaksikan Inaff tidak terlaksana, tapi ada Europe on Screen, yang ditayangkan selama seminggu di banyak venue di Jakarta. Gue beruntung bisa menonton beberapa, seperti El Bulli dan Me,Too. Sayang gue ketinggalan Bullhead, Loose Cannons, Rust and Bones, dan Amour yang jadi highlights dari festival ini, but I've finally got some of the titles, just wait the review, fufufu.
Ada apa lagi ya di tahun 2012 ini? Oh, akhirnya gue ikut juga dalam acara nonton bareng dengan teman-teman dari komunitas yang selama ± 1,5 tahun ini jadi rumah baru gue. Akhirnya kopi darat juga sama banyak teman yang selama ini mungkin hanya sekedar nama di layar gadget gue. Nonton bareng pertama gue adalah Skyfall bersama Layar Tancep, yang diadakan bertepatan dengan web launching mereka. Itu adalah kali pertama gue mengembara ke daerah Gajah Mada sendirian, dan untungnya gue gak nyasar. Nonton bareng yang lebih besar massanya adalah sewaktu film The Hobbit. To be honest, ini adalah pengalaman pertama gue nonton 3D di IMAX, dan hasilnya? Amazing. Beyond amazing.
Lalu apa film terbaik buat gue di tahun 2012 ini? Mengingat ada banyak film yang sudah gue tonton, gue berjanji untuk mulai membuat daftar "Done Watching" atau sesuatu seperti itu di tahun 2013, supaya gue tidak melupakan apapun. Lebih terorganisir lah ya, hehehe. Back to the topic, film terbaik buat gue di tahun 2012 ada banyak. Senang di tahun 2012 film Indonesia mulai menggeliat, dan yang terbaik bagi gue adalah Modus Anomali yang benar-benar WTF. Super fucking my mind, love it. Lalu ada Life of Pi, dengan visualisasinya yang super indah dan eyegasm. Tapi film terbaik buat gue adalah Drive dan Shame, yang baru gue tonton di awal tahun 2012. Drive begitu menghipnotis dan menginspirasi gue, ketika Refn dan Gosling memperkenalkan gue sebuah bentuk romantisme yang baru. Dan Shame? Shame adalah saat-saat dimana seorang Michael Fassbender mengeskplorasi kekuatan akting (dan tubuh) terbaiknya. Saat-saat dimana gue bahkan tak tahu mau bicara apa. Dan saat-saat dimulainya era Fansbender. For yours only, Fassy *kedip*
And I know, I've been telling this many times, but in 2012, I met with this girl. A very tough girl, who loved classic movie so much. Berawal dari bertukar pin BB, it ended up with (almost) non stop BBMing each other. Dengan begitu banyak perbedaan, ternyata kami berdua bisa jadi begitu akrab dan cocok. Obrolan ringan dari mulai film, buku, masalah pekerjaan, cowok, dan kehidupan, seperti tidak pernah ada habisnya. She is one of my biggest supporter, and my bestfriend. And she always said this, "If i don't support you at your worst, then i don't deserve you at your best.." I don't know how to say thanks properly, but thank you for stay with me, when I need to make one of the biggest decision in my life. I owed you big, Merista Kalorin ;).
Tahun 2012 menjadi awal bagi gue untuk mulai serius dengan hobi menulis gue. Sejak dulu gue selalu suka menulis, tapi tidak pernah serius, atau bahkan merasa tidak ingin menulis. Ada banyak cerita yang gue buat, yang hanya gue yang baca, lalu kemudian hilang entah kemana. Kini gue mulai belajar untuk menulis fiksi, dimana kebanyakan masih berupa cerita pendek. Dari sisi tema, gue akhirnya mengenali tema-tema yang suka gue tulis. Dari sisi teknis, masih banyak yang harus dipelajari. Banyak sekali, but when you do something you like, it won't hesitate you. You'll glad to drown in your own fantasy. Tahun ini ada total 7 cerpen : "9 Crimes", "Jeritan Tanpa Suara", "Rebirth", "Porcelain Doll", "Hello, Goodbye", "Cemetery Drive", dan "Butterfly". Gue harap di tahun 2013 ini gue bisa lebih konsisten menulis fiksi, dengan banyak peningkatan dan eksplorasi di tema-tema lain.
Another my first cinematic experience ada di akhir tahun, ketika gue bersama teman-teman akhirnya mengambil satu langkah besar untuk membuat film. And it's not easy, obviously. Di film yang berjudul Titik Balik ini, gue bertindak sebagai penulis skenario. Mungkin ini adalah skenario kedua yang gue tulis, tapi buat gue, this is my first time, karena gue merasa lebih bebas untuk menuliskan premis yang sudah disepakati teman-teman. Dan ternyata, menulis skenario itu sama menyenangkannya dengan menulis review. Sebuah ilmu yang baru. Di tahun 2013 ini, gue diajak terlibat sebuah produksi film indie oleh teman yang gue kenal dari social media. Dan ya, gue menulis skenario lagi, berdasarkan cerpen yang gue tulis sendiri. Still can't believe it!
So this is my way to say goodbye properly to 2012. What a good year, a good life. And still can't believe that movie can brought me at this point. I'm 23 years old and now I'm living my dream. And one of my obsession is watching more movies. Can 2013 will be more generous and adventurous than 2012? Only God knows.
So long, partner!
0 komentar: