Review : Despicable Me 2 (2013) : "Minions, Minions....Minions Everywhere!!"
Screenplay : Ken Daurio and Cinco Paul
Cast : Steve Carell,Kristen Wiig, Benjamin Bratt, Miranda Cosgrove, Russel Brand, Elsie Kate Fisher, Pierre Coffin
Satu hal yang selalu dilakukan di sebuah sekuel adalah membuat semuanya terlihat lebih masif dan lebih heboh. Pokoknya semuanya melebihi apa yang ada di dalam film pertamanya. Apakah filmnya bagus atau jelek, itu nanti belakangan. Yang penting harus melebihi 'kehebohan' yang sudah diciptakan oleh pendahulunya. Banyak kok contohnya. Tapi jarang sekali 'kehebohan' ekstra yang ada di sebuah film sekuel yang bisa melebihi film pendahulunya. Judul-judul yang berhasill itu, yang ada di otak gue saat ini adalah The Dark Knight (kemudian lebih heboh dan keren lagi di TDKR!), Spider-Man 2, dan Toy Story 2. Memang ini hanya pendapat gue pribadi, but too bad, Despicable Me 2 not one of these example.
Pertama kali dirilis di tahun 2010 melalui Illumination Entertainment dan Universal Pictures, Despicable Me merupakan sebuah kuda hitam yang tidak disangka-sangka banyak orang. Dengan cerita yang cukup nyeleneh namun sekaligus menyentuh, Despicable Me mampu bersaing dengan Toy Story 3 dan Shrek Forever After, dan membuat banyak fans-fans baru, terutama untuk karakter sampingan minions (yang terbuat dari kloning jagung). Tak salah kalau lalu kemudian dibuat sekuelnya, toh karakter-karakter yang ada memang sudah lovable.
grmbl....grmbl.... |
Seperti yang sudah gue bilang di atas, kadar komedi dan skala cerita yang ada di sekuelnya ini jelas lebih ditingkatkan. Gru naik pangkat, bukan hanya menjadi sekedar penjahat, namun kini diberikan kesempatan untuk jadi mata-mata, bertransformasi menjadi jagoan, dan bekerja sama dengan tokoh Lucy yang terlalu exciting di segala suasana. Lalu ada komedi-komedi slapstick yang lebih banyak dibandingkan yang pertama. Dan tentunya porsi kehadiran Minions. Hal ini tentu sebagai penggenjot tawa dan fans service dari fans si kuning annoying yang lucu ini.
"Bottom! Hahahaha!" |
Sebenarnya tidak salah ketika lo membuat sebuah film sekuel dengan porsi yang lebih 'besar' dibandingkan dengan sebelumnya. Tapi pada akhirnya, Despicable Me 2 ini bisa jadi sebuah misi suicidal. Ibaratnya, too much love will kill you. Too much minions maybe will made you laugh really really hard, but then again, you forgot about the story itself. You forgot about the whole plot, you forget about the human character, and most of all...you forgot about Gru. Yeah, Minions benar-benar merajalela disini. Bukan hanya porsi mereka yang makin bertambah, jumlah mereka pun seolah tumpah ruah di layar (I'm not complaining because they are....yellow!). Dengan segala kelakuan mereka yang konyol dan membuat gue tertawa sampai sakit perut, Minions berhasil mengemban tugasnya sebagai penghibur (utama dan satu-satunya) sepanjang durasi film.
Sisanya? Yah...beberapa aksi komedi, terutama yang slapstick lumayan membuat tersenyum, walau senyum garing. Karakter Gru, Lucy, The Girls, sampai El Macho disini seolah hanya tempelan untuk membuat filmnya seolah memiliki cerita yang penuh. Terlalu penuh malah. Terlalu banyak sub plot cerita yang tidak fokus dan tidak jelas mau kemana arahnya. Dan lagi, tidak ada sebuah motivasi yang jelas. Okay, i'm might sound like a snob, this is animation anyway, tapi kalau mau dibandingkan dengan film pertama, dimana karakter Gru minimal memiliki kharisma dan tujuan yang jadi fokus di seluruh film, Despicable Me 2 ini seolah-olah hanya menyempilkan mereka ke dalam sebuah cerita yang terlalu kekanakan bagi gue, tapi bisa jadi malah terlalu sulit untuk dicerna oleh anak-anak. Untung....sekali lagi, gue bilang ini emang jatuhnya kayak suicidal mission, tapi Minions menyelamatkan film ini.
0 komentar: