21.05 Indanavetta 0 Comments


Behind The Scene of Topher’s Trilogy

Pertama-tama, gue mau meminta maaf, tapi berhubung gue sangat senang karena gue berhasil menulis trilogy cerpen gue dengan sambutan yang lumayan buat penulis amatir seperti gue, gue jadi kepengen membagi cerita di belakang layar dan hal-hal yang menginspirasi gue dalam menulis Jeritan Tanpa Suara, Rebirth , dan Porcelain Doll. Dan tanpa berbasa-basi panjang lagi, I’m going to start now.

• Awalnya gue malah lebih dulu terpikir ide cerita Porcelain Doll, gara-gara mendengar lagu Big Bang – Ego (Japanese Version)
Interpretasi gue pas mendengar lagu ini adalah seorang cewek yang terlihat sangat normal, dan ternyata adalah seorang psycho. Maafkan gue, GD-oppa, karena imajinasi liar gue dengan lagu itu. Tapi malah membuat gue ingin menulis awal mula mengapa sang gadis cantik ini menjadi seorang psycho.



• Ide untuk membuat ketiga cerpen itu saling berhubungan datang dari sahabat gue, Merista Kalorin, yang setelah membaca draft awal Rebirth merasa kurang ‘dapet’ sisi thrillernya. And I agreed that, Rebirth tidak punya ‘nyawa’ di draft pertama. And I’m very thanks to her. Thank you, Mer :”) *hugs*

• Setting cerpen JTS sangat terinspirasi dari film Drive (2011) yang disutradarai oleh Nicolas Winding Refn dan dibintangi oleh Ryan Gosling dan Carey Mulligan. Gue berharap sih, JTS punya ‘nyawa’ yang sama dengan Drive : semakin banyak darah bececeraan, semakin romantis (ngarepdotkom, siapa gue dibandingin ama Refn, heheh). This is my love letter to Refn for honor his masterpiece movie.

• Sementara untuk tokoh sentralnya, Topher, gue sangat terinspirasi dengan tokoh Driver dari Drive, yang diperankan Ryan Gosling. Darisana gue ingin membuat versi ‘driver’ yang seorang psycho yang manis dan tak terlihat berbahaya.



Sementara tokoh Kim, di JTS, adalah gue sendiri. Bukan Carey Mulligan. Walau kami mirip bagai pinang dibelah…berjuta-juta kali.

• Sementara ide cerita Rebirth adalah interpretasi gue dari lagu Avenged Sevenfold – A Little Peace of Heaven, sementara ide memasukkan unsur italian cuisine sangat terpengaruh dari novel Anthony Capella – The Food of Love.

So yea, Rebirth is my another love letter for The Rev, who wrote the song perfectly, and also signor Capella, for making me so fall into italian cuisine. Visiting Italy surely is in my bucket list.


• Riset untuk Rebirth lumayan menyita waktu, karena gue sangat ingin detail soal ini. Restoran tempat Nick kerja, sampai ke masakan yang dibuat, benar-benar ada.

Coco Pazo Restaurant, Chicago

Sam Talbot
•Inspirasi tokoh Nick yang seorang chef bukan, sekali lagi, bukan dari Chef Juna. Secara fisik, inspirasi chef Nick adalah chef Sam Talbot (Top Chef season 2) dan chef Michael Voltaggio  (winner Top Chef season 6). Google them. They’re so handsome. :3
Michael Voltaggio

• Dan untuk Porcelain Doll, ide awalnya memang dari lagu BigBang – Ego, tapi gue membangun dark mood dari lagu-lagu Muse di album Absolution, terutama Stockholm Syndrome. Karena gue kepengen ada rasa ‘depresi’ yang dirasakan pembaca ketika membaca PD. Mudah-mudahan sih sukses, hehe.

• Secara penampilan, gue membayangkan Christy versi bule dari Park Bom dari 2ne1. She looks like a real porcelain doll with mystical eyes. Karakterisasi tokoh Christy dewasa adalah sepenuhnyaa hasil pengembangan gue setelah membaca Grotesque – Natsuo Kirino berulang kali. A very depressing novel. Trust me.

So that’s all, my own behind the scene.

0 komentar: