Review : Jiro Dreams of Sushi ( 2011 )

00.03 Indanavetta 0 Comments

Jiro Dreams of Sushi
 "It Is More Than Making Sushi"
 
Director : David Gelb
Genre : Documentary
Cast : Jiro Ono, Yoshikazu Ono,

Ketika di akhir tahun 2011 kemarin, gue menulis sebuah review mengenai sebuah film dokumenter mengenai masakan, El Bulli. Sebagai seorang yang sangat tertarik dengan dunia kuliner, buat gue El Bulli benar-benar menunjukkan taringnya, bukan hanya menunjukkan seni memasak tingkat tinggi tapi juga mengenai sebuah kerja keras dan ketekunan. Lalu kemudian, ada yang menyarankan gue untuk menonton film ini. I'm up to any kind of food documentary movie, you know. Ibarat seorang pecandu film porno, bagi gue ini adalah film pornonya. So yea, here we go, I said to myself.

Jiro Dreams of Sushi sendiri berfokus mengenai Jiro Ono, seorang sushi master berumur 85 tahun yang memiliki sebuah restoran sushi Sukibayashi Jiro yang mendapatkan tiga bintang Michelin. Jiro adalah seorang workaholic, di umur senjanya, beliau masih tetap datang untuk bekerja di restorannya yang sangat unik, dan disebut-sebut sebagai yang terbaik. Bahkan, beliau masih memegang teguh standar-standar tinggi tentang sushi yang dia buat, dan dengan gamblang dan lancar film ini bercerita mengenai semua proses mengenai pembuatan sushi. Dimulai dari pembelian semua komponen-komponen penting, proses penyiapan, hingga akhirnya menjadi sebuah sushi yang terlihat sangat sederhana sekaligus rumit.  Not an easy job to do, even for make an equal sushi every single pieces everyday, for the rest of his life. But yet Jiro manage to do that, and even step it up into perfection, and he still looking for it.

Is that all? No, dan bahkan yang gue jelaskan di atas tidak mencakupi seluruh isi filmnya. Tidak. Menurut sang sutradara, Gelb awalnya ingin membuat sebuah film dokumenter yang mencakupi seluruh sushi chef yang ada di Jepang, dengan gaya mereka yang beragam, sehingga sampai di titik ketika ia masuk ke restoran milik Jiro, dan dia sangat terpukau dengan rasa sushi yang menurutnya sangat enak dan tidak mungkin disamai oleh siapapun. Terlebih dari itu, Gelb menyadari karakter Jiro yang sangat menantang, seorang pekerja keras yang sangat mencintai pekerjaannya lebih dari apapun, yang selalu ingin bisa melakukan lebih dari apa yang bisa ia lakukan, mengejar kesempurnaan, sekaligus menjadi sosok yang sangat dikalahkan, bahkan oleh anak-anaknya.


















Anak-anaknya? Ya, Jiro memiliki dua anak : Yoshikazu dan Takashi. Mereka 'dipaksa' oleh Jiro untuk mengikuti jejaknya.  Takashi, si bungsu kini memiliki restoran sushi sendiri, sebuah restoran yang memiliki konsep kurang lebih sama dengan restoran milik ayahnya, namun memiliki harga yang di bawah milik ayahnya. Walaupun disebut-sebut memiliki kualitas yang sama, banyak orang yang bilang berbeda, dikarenakan memakan sushi buatan Jiro benar-benar sebuah tantangan yang menakutkan. Ibarat makan sushi di tengah kerumunan pocong kali ya...

And then, the main idea of the movie itself : Yoshikazu, anak Jiro yang berumur 50 tahun namun masih bekerja untuk sang ayah di restoran. Yoshikazu-lah yang akan meneruskan restorannya sepeninggal Jiro nanti, dan sepanjang film ini diceritakan tentang hubungan mereka berdua, dan beban mental yang diemban oleh Yoshikazu, bahkan ketika Jiro masih hidup, karena bagaimanapun, dia akan selalu dibandingkan dengan ayahnya, tak peduli sebagus apa kualitas sushi yang ia buat.

So yea, Jiro Dreams of Sushi tidak hanya menampilkan sebuah kisah keberhasilan dari seorang sushi chef terbaik di dunia. Here's a story about how passion leads you to living in this world. Here's a story about a person living in his father's shadow while his father is in a relentless pursuit of perfection. Here's a story about a father who loves his sons, with his own way. And for that....I really recommend this movie, not only for an art of food lover like me, but also for all of you, whatever your preference are. 



"Always look ahead and above yourself. Always try to improve on yourself. Always strive to elevate your craft. That's what he taught me." -- Yoshikazu Ono, a fifty years old sushi chef, a son of Jiro Ono, the greatest sushi chef alive.



0 komentar: